PENGELOLAAN KEGIATAN PENGEMBANGAN ANAK USIA DINI

Ruang Lingkup Pengelolaan Kegiatan di Lembaga PAUD
       Pendidikan Anak Usia Dini sangat penting dilaksanakan sebagai dasar bagi pembentukan kepribadian
manusia secara utuh.Lembaga - lembaga PAUD di Indonesia memiliki pijakan yang sangat kuat berupa landasan Yuridis, landasan filosofis, landasan religius, dan landasan keilmuan serta landsan empirik.
       Ruang lingkup pengelolaan lembaga PAUD berdasarkan rentang usia kehidupan adalah :
       0,0 tahun - 2 tahun : Pendidikan keluarga
       2,1 tahun - 6 tahun : Pendidikan di TPA
       3    tahun - 6 tahun : Kelompok Bermain
       4    tahun - 6 tahun : Taman Kanak - Kanak
       6,1 tahun - 8 tahun : SD kelas awal
       Hakikat pengelolaan kegiatan di Kelompok bermain merujuk pada :
       1. Pengertian anak bayi tiga tahun ( batita )
       2. Karakteristik perkembangan fisik, kognitif,, dan sosial emosional
       3. Teori psikologi perkembangan anak
       4. Kontinum perkembangan belajar anak
       5. Bentuk pendidikan di Kelompok Bermain  
       Pendekatan pengelolaan kegiatan di Kelompok Bermain dilakukan berdasarkan prinsip berikut 
       1. Berorientasi pada kebutuhan anak, belajar melalui bermain, kreatif dan inovatif, lingkungan 
           yang kondusif, menggunakan pembelajaran terpadu, mengembangkan keterampilan hidup,
           menggunakan berbagai media dan sumber belajar.
       2. Prinsip perkembangan anak
       3. Prinsip belajar melalui bermain
        Pentingnya pelayanan yang terpadu ( kesehatan - gizi- psikososial- agama- pendidikan) untuk anak usia lahir - 3 tahun. Pendekatan TPA melalui prinsip pendidikan anak, prinsip perkembangan anak dan dasar filsafat pendidikan TPA, yaitu tempa, asah, asih, asuh.

Rambu - rambu Pendirian Lembaga PAUD

       Pendidikan untuk semua, termasuk pendidikan AUD telah menjadi perhatian masyarakat seluruh dunia. Hal ini ditunjukkan dengan diadakannya pertemuan Forum Pendidikan Dunia pada tahun 2002 di Dakar-Senegal. Pada pertemuan ini dihasilkan 6 komitmen sebagai kerangka aksi pendidikan untuk semua dan menghasilkan 12 strategi yang akan dilakukan untuk mendukung dan melaksanakan keenam komitmen tersebut.
       Kelompok Bermain adalah bentuk layanan PAUD pada jalur pendidikan non formal. Penyelenggaraan KB harus memenuhi syarat minimal yang meliputi : peserta didik, pendidik, pengelola, persyaratan pendirian dan prosedur pendirian dan pengelolaan administrasi dan pelaporan dan pembinaannya.

Pengelolaan Lingkungan Belajar Indoor di Lembaga PAUD

       Faktor lingkungan memberikan pengaruh yang sangat besar untuk membedakan kualitas program di lembaga PAUD. Perencanaan dan pengorganisasian ruang kelas secara baik dan hati - hati akan memberikan banyak keuntungan diantaranya (1) membuat pekerjaan guru menjadi lebih mudah, (2) hari hari anak menjadi lebih menyenangkan, (3) anak dapat menyelesaikan tugas lebih produktif dan tertantang, (4) anak akan terus berkeliling dari satu kegiatan ke kegiatan yang lain tanpa merasa bosan, (5) atmosfer kegiatan pembelajaran lebih dapat terantisipasi, cemerlang, inspiratif, menakjubkan, menantang dan memesona.
       Beberapa alasan mengapa pada lembaga PAUD disarankan untuk menggunakan sentra adalah karena (1) dunia anak adalah dunia bermain (2) sebaiknya pendidik menyediakan lingkungan belajaryang merangsang anak untuk bermain, mengekplor dan mengembangkan ide (3) sentra dalah pembelajaran terpadu yang terbaik.
       Pemilihan sentra sebaiknya disesuiakan dengan ruang kelas yang disesuaikan dengan bakat anak, sedangkan banyaknya sentra tergantung pada jumlah anak dalam kelas, dan disesuaikan dengan kondisi dan keadaan sekolah dan ruang kelas.

Pengelolaan Lingkungan Outdoor di Lembaga PAUD TPA dan KB 

       Ada 2 alasan penting bermain outdoor untuk AUD. Pertama, banyak kemampuan anak yang harus dikembangkan dan didapatkan oleh anak. Kedua, kebiasaan orang tua yang menjauhkan area bermain dari anak- anak karena berbagai faktor.
      Prinsip penataan area bermain outdoor pada anak usia dini  adalah (1) memenuhi aturan keamanan (2) harus sesuai dengan karakteristik alamiah  anak (3) harus didasarkan pada kebutuhan anak (4) secara estetis harus menyenangkan. Kunci sukses menggunakan area outdoor adalah aman, jauh dari kebisingan lalu lintas.


Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan di Lembaga PAUD

       Pelaksanaan kegiatan pengembangan diawali dengan kegiatan pembukaan, inti, istirahat dan penutup. Selain itu, untuk mengembangkan konsep belajar melalui bermain maka ada tahap kegiatan pengembangan bermain di KB yaitu (1) bermain eksploratoris (2) bermain energetik (3) bermain keterampilan (4) bermain sosial (5) bermain imajinatif
Pengelolaan Kegiatan Pengembangan pada Lembaga Satuan PAUD Sejenis


      Tujuan Satuan Paud Sejenis memberikan layanan kesehatan, gizi, serta psikosasial secara holistik dan terintegrasi adalah untuk membantu meletakkan dasar ke arah pengembangan sikap, perilaku, pearasaan, kecerdasan, sosial, dan fisik yang diperlukan dalam menyesuaikan diri denganlingkungan yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak.

      Prosedur pelaksanaan pengembangan pada lembaga SPS adalah sebagai berikut (1) peserta didik, pengelola (2) komponen program pos PAUD (3) strategi pelaksanaan PAUD (4) indikator keberhasilan.
Dasar hukum pentingnya dilakukan penilaian  (1) UU RI No. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional (2) Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 1990Bab X Pasal 16 tentang penilaian (3) UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional babb XVI Pasal 57, Pasal 58

Pengelolaan Circle Time di Taman Penitipan Anak dan KB 


       Circle time adalah kegiatan kelompok yang dilakukan oleh sejumlah orang yang terdiri atas orang dewasa dan anak, duduk bersama dngan tujuan untuk membangun pemahaman bersama. Kegiatan circle time memiliki manfaat yang besar untuk membantu anak mengembangkan kemampuan berkomunikasi, menghargai pendapat orang lain dan membangun rasa percaya diri pada anak. Dalam melaksanakan kegiatan circle time ada beberap rambu - rambu yang perlu diperhatikan, yaitu rancang kegiatan dengan sebaik mungkin dan menetapkan aturan kegiatan untuk kemudian disepakati dan dipatuhi oleh semua peserta dan peran guru dalam kegiatan circle time yang optimal. Kegiatan circle time merupakan pijakan sebelum bermain dalam pendekatan BCCT. Dalam mengembangkan kegiatan circle time terdiri dari beberapa komponen yaitu tema, konsep, kelompok usia, media dan langkah kegiatan.


Pengelolaan Kegiatan Berbasis Sentra di KB dan TPA


       Sentra kadang disebut juga dengan area, sudut kegiatan, sudut belajar atau sudut minat. Manfaat sentra bagi anak adalah (1) meningkatkan kreativitas, memanipulasi objek, mengembangkan percakapan dan bermain peran (3) mengembangkan keahlian belajar yang mandiri (4) memberikan individualisasi kegiatan karena gaya dan tingkat belajar anak yang berbeda - beda (5) memudahkan anak dalam memahami materi.

       Langkah persiapan untuk pendekatan sentra di KB dan TPA adalah (1) penyiapan pendidik dan pengelola melalui latihan dan pemagangan (2) penyiapan tempat dan Alat Permainan Edukatif sesuai dengan jenis sentra yang akan dibuka dan tingkatan usia anak (3) penyiapan administrasi kelompok dan catatan perkembangan anak (4) pengenalan pendekatan sentra kepada para orang tua.

Pengelolaan Sentra Persiapan di KB dan TPA


       Sentra persiapan merupakan sentra yang diadakan untuk mengembangkan keaksaraan anak di lembaga PAUD sehingga anak siap untuk menempuh pendidikan selanjutnya. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan untuk menata sentra persiapan antara lain (1) dilengkapi dengan kursi,guling, lantai berlapis karpet, bantal punggung besar, kursi tanpa lengan, dan matras tebal (2) dilengkapi dengan beberapa meja dan kursi kecil seukuran anak, taplak berwarna merah cerah, dan pot atau vas bunga hidup (3) menghiasi dinding dengan kantong - kantong atau rak buku pajangan, foto anak yang sedang membaca atau hasil karya anak, diagram dan berbagai tanda petunjuk (4) diterangi dengan cahaya yang cukup dari sinar matahari atau lampu.

      Media yang perlu disiapkan di sentra persiapan secara umum terbagi menjadi empat yaitubahan - bahan untuk dikelompokkan, bahan - bahan untuk diurutkan, bahan- bahan untuk motorik halus, dan bahan untuk kegiatan huruf dan angka.

Pengelolaan Sentra Main Peran dan Sentra Sains di TPA dan KB

       Bermain peran adalah kegiatan bermain, diman anak melakukan kegiatan meniru perilaku. Perilaku ini dapat berupa perilaku manusia, hewan, tumbuhan dan kejadian. Pentingnya kegiatn bermain peran yaitu :   (1) belajar mempelajari diri sendiri dan lingkungan (2) belajar sosialisasi (3) mempelajari keterampilan hidup (4) mengatasi rasa takut (5) mengembangkan berbagai macam aspek perkembangan anak.
       Bermain peran memiliki tiga kelompok besar yaitu : (1) permainan peran meniru (2) permainan khayalan (3) bermain sosio- drama. Selian itu terdapat 6 tahap perkembangan sosial dalam bermain peran yang dikemukakan oleh Mildred Parten yaitu perilaku tidak peduli perilaku penonton, main sendiri, main berdampingan, dan main kerja sama. Terdapat dua jenis main peran dalam pendekatan BCCT, yaitu bermain peran makro dan bermain peran mikro. Pada pendekatan BCCT ada empat pijakan dalam bermain peran yaitu pijakan lingkungan main, pijakan sebelum bermain, pijakan saat main, dan pijakan setelah bermain.
       Sentra sains adalah sentra yang dapat mengembangkan kemampuan anak untuk melakukan eksplorasi dan investigasi. Pentingnya sentra sains bagi seorang anak yaitu (1) berpengaruh pada dimensi perkembangan (2) memahami konsep dasar sains (3) adaanya pengetahuan lain yang terintegrasi di dalam sentra sains. Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menata sentra sains yaitu pemilihan tempat, alat dan bahan serta penataan alat dan bahan.

Pengelolaan Sentra Pembangunan di Lembaga PAUD

      Main pembangunan merupakan kegiatan yang sangat penting bagi anak usia dini. Menurut Piaget dan Smilansky pemberian kesempatan main pembangunan pada anak akan membantu anak mengembangkan keterampilan yang mendukung tugas sekolahnya dikemudian hari. Menurut Wolfgang dalam main pembangunan bertahap dari menggunakan bahan pembangunan yang bersifat paling cair hingga menggunakan bahan pembangunan bahan pembangunan yang terstruktur atau yang bentuknya sudah ditentukan sebelum diaminkan anak. Menurut konsep BCCT yang dikemukakan Wolfgang, main pembangunan terdiri dari berbagai kegiatan yang dapat diklasifikasikan sebagai main pembangunan sifat cair atau bahan alam dan main pembangunan terstruktur. Berdasarkan konsep Wolfgang tersebut maka main pembangunan tersebar dalam beberapa sentra yaitu sentra balok, seni, bermain sifat cair dan sentra bahan alam.

Penilaian Kegiatan di KB dan TPA

      Evaluasi / penilaian adalah proses yang dilakukan secara sistematik, meliputi pengumpulan, penganalisisan, penafsiran, pemberian keputusan tentang data atau informasi yang dikumpulkan. Penilaian kegiataan di KB dan TPA merupakan proses evaluasiyang dilakukan mulai dari merencanakan, melaksanakan dan menilai kegiatan. Aspek yang dievaluasi mencakup askpek perkembangan anak dan kegiatan belajar mengajar. Prinsip - prinsip penilaian terdiri dari keterpaduan, komprehensif, berkesinambungan, objektivitas, relevansi, keteraturan, valid, mendidik, berorientasi pada perkembangan anak, terbuka dan bermakna.
      Teknik penilaian terdiri dari dua, yaitu tes dan teknik non tes. Teknik tes terdiri dari tes tertulis, lesan dan perbuatan. Teknik non tes terdiri dari teknik observasi, wawancara, angket, dokumentasi, portofolio dan sosiometri. Langkah - langkah ddalam menyusun penilaian (a) menyiapka ninstrumen penilaian                   (b) menyiapkan format penilaian (c) menyiapkan alat perekam data seprti alat tulis, buku catatan, tape recorder, kamera (d) melakukan pengamatan (e) mencatat / merekam semua kejadian (f) mengecek data dari berbagai sumber (g) merekapitulasi data (h) menganalisis dan menafsir data (i) mengambil keputusan       (j) melaporkan penilaian.
      Tujuan melakukan penilaian adalah untuk membantu / mengetahui perkembangan anak secaraa umum dalam pengasuhan berpikir, dantingkat kepercayaannya. Penilaian di KB dan TPA mencakup penilaian perkembangan anak, yaitu aspek kognitif, bahasa, sosioemosional dan psikomotorik; dan kegiatan belajar mengajar mencakup tujuan/ kemampun, materi, metode, media, kegiatan belajar mengajar dan evaluasi.


Komentar